Alifuru Supamaraina: March 2018

Tuesday, March 20, 2018

MALUKU MISKIN

Kemiskinan Maluku adalah kemiskinan struktural, yang diakibatkan oleh regulasi negara, yang tidak memberikan keleluasaan daerah mengelola sendiri Sumber Daya Alam(SDA)-nya. Selain itu, eksploitasi negara atas sumber daya alam Maluku, tidak secara adil dan merata  kontribusi pengembaliannya kepada daerah Maluku.

Akibat yang terjadi adalah melemahkan kemampuan daerah untuk membangun daerah oleh adanya keterbatasan anggaran pembangunan.

Selain menciptakan ketergantungan daerah yang tidak berbatas kepada pemerintah pusat. 

Maluku yang memiliki Lautan seluas 658.294,69 km² (sebesar 92,4% dari luas wilayah) - Daratan seluas 54.185 km² (sebesar 7,6% dari luas wilayah). Titaley (2006) berdasarkan identifikasi citra satelit LAPAN, jumlah keseluruhan pulau-pulau di Provinsi Maluku adalah 1.412 buah pulau.

Sangat disayangkan, Maluku yang berdasarkan data BPS penduduk Provinsi Maluku pada semester I yang dipublis tanggal 30 Juni 2017 sebanyak 1.842.933 jiwa, terdiri dari Laki-laki 932.970 jiwa dan Perempuan 909.963 jiwa, dan 321,510 orang diantaranya adalah penduduk miskin. Sehingga secara nasional, Maluku menempati urutan atas provinsi miskin di negara Indonesia.

 Data Provinsi Miskin di Indonesia (Sumber; KataData)



Maluku pun menempati posisi ketiga provinsi dengan angka Pengangguran Terbuka urutan ketiga di Indonesia, 

  Data Pengangguran Terbuka per Provinsi di Indonesia (Sumber; KataData)

dan serta itu disempurnakan dengan Maluku menempati Top Leader Provinsi dengan angka Pengangguran Tertinggi di Indonesia.


Data Pengangguran  per Provinsi di Indonesia (Sumber; KataData)





Vidio Parodi Lagu Maluku Miskin (doc.)

Link vidio di Youtube ; 
https://youtu.be/JryPI6W2UfQ



Depok 20 Maret 2018

Saturday, March 17, 2018

KESALAHAN TIDAK SELAMANYA SALAH




Suatu kesalahan, ketika terulang, harusnya tidak. Tetapi karena berulang-ulang, menghasilkan kesadaran untuk mempelajari dimana letak kesalahan dimaksud.

Tentu menyesakkan dan membuat kesal rasa, karena kesalahan ada pada hal yang sama dan terulang.

Butuh kesabaran dalam ketenangan jiwa dan pikiran, terbukti dengan begitu, akan ditemukan di mana letak kesalahannya.

Ada penyesalan atas hal yang hilang oleh kesalahan sebelumnya, setidaknya telah dapat diketahui dan tidak akan kembali untuk terjadinya kesalahan yang sama.

Kesalahan itu memang salah, tetapi mengakibatkan kebaikan karena tidak akan lagi terjadi di kemudian kesempatan bila kembali melakukan hal yang sama.

Salah itu manusiawi. 
Tidak mengulang kesalahan itu kebaikan dari memahami proses yang telah salah.


Esai - #MOZAIKCoffee